Salah satu pemain lawas yang sempat bermain di Kabupaten Sleman adalah Deca dos Santos. Pemain asal Brasil ini pernah menjadi idola bagi para pendukung PSS Sleman.
Deca menjalani musim terbaiknya bersama PSS Sleman pada 2004 dan 2005. Ia dua kali membawa Super Elja finis di urutan keempat klasemen akhir Liga Indonesia. Berikut 3 fakta tentang Deca, gelandang asing dan ikonik PSS Sleman:
1. Legenda PSS Sleman
Nama Deca pantas masuk dalam daftar legenda PSS Sleman. Ia adalah salah satu di antara trio Brasil yang diandalkan PSS pada musim 2003-2005, bersama Anderson da Silva dan Marcelo Braga.
Ia menjadi pusat permainan lini tengah PSS pada masanya. Di bawah asuhan Yudi Suryata dan Daniel Roekito, Deca berhasil membawa Super Elja finis di urutan empat klasemen akhir Liga Indonesia 2004 dan 2005.
2. Sosok Ramah
Mengutip dari bola.com, Aris Budi Sulistyo pernah dua kali bekerja sama dengan Deca. Selain pernah bermain bersama di Mataram Indocement Yogyakarta di tahun 1995, keduanya bertemu kembali di Persik Kediri pada 2008.
Menurut Aris, Deca merupakan sosok yang rendah hati, dan ramah kepada rekan-rekannya. Meskipun komunikasinya terbatas karena Deca hanya bisa berbahasa Portugis, tapi pemain itu tetap menjadi sosok yang ramah bagi pemain-pemain lainnya.
3. Mujur di Indonesia
Selama berkarier di Indonesia, Deca memiliki perjalanan yang cukup mulus dan bernasib mujur. Pada gelaran Liga Indonesia 1995, Deca sukses membawa Mataram Indocement melaju hingga ke babak delapan besar di Makassar.
Sebagai seorang gelandang jangkar dan pembagi bola, peran Deca sangatlah vital di atas lapangan hijau. Ia memudahkan pemain lain mengembangkan permainan sehingga bisa memenuhi potensi maksimal dari para koleganya.