PSS Sleman didukung oleh dua wadah suporter yang sudah terkenal di Indonesia, yakni Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS). Mereka tak lelah untuk bernyanyi dan mendukung klub kebangaan selama 90 menit kala PSS bertanding di lapangan.
Kedua wadah suporter tersebut membuktikan bahwa gairah sepakbola di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), atau Sleman khususnya, memang sangat tinggi.
- Slemania
Tiap tribun di markas PSS Sleman, Stadion Maguwoharjo, memiliki tempatnya masing-masing bagi para suporter. Di tribun hijau utara, terdapat Slemania yang menjadi kelompok suporter tertua Super Elja.
Mengutip dari detik.com, awal mula terbentuknya Slemania merupakan respons atas aksi pemukulan suporter PSS saat berlaga di Divisi I Liga Indonesia. Kemudian para tetua suporter mengadakan rapat di Griya Kedaulatan Rakyat, pada 9 Desember 2000 untuk membentuk wadah suporter yang terorganisir.
Dalam rapat itu memutuskan untuk digelarnya ‘Sayembara Nama Wadah Suporter PSS’. Banyak nama yang diusulkan, seperti Slemania, Slemanisti (Sleman Mania Sejati, Baladamania (Barisan Pecinta Laskar Sembada), dan masih banyak lagi.
Nama Slemania keluar sebagai pemenang pada 22 Desember 2000. Nama tersebut juga ditetapkan oleh panitia dan pengurus PSS Sleman sebagai nama dari wadah suporter PSS.
Kemudian di tahun 2003, terbentuk wadah suporter PSS Sleman yang khusus bagi kaum hawa, yakni Slemanona. Hal ini ditujukan untuk mengorganisir suporter perempuan yang mendukung PSS Sleman.
Pasang surut dialami kelompok suporter ini. Meski begitu, Slemania pernah mendapatkan penghargaan sebagai suporter terbaik se-Indonesia versi ANTV pada 2005 saat berlaga di Divisi Utama.
- Brigata Curva Sud (BCS)
Beralih ke tribun selatan Stadion Maguwoharjo, terdapat satu wadah suporter PSS Sleman yang lebih muda dari Slemania, yakni Brigata Curva Sud (BCS). Kelompok ini berisikan banyak anak muda kreatif yang mendukung Super Elja selama bermain 90 menit pertandingan.
Nama BCS berasal dari bahasa Italia yang berarti pasukan tribun selatan. Penggunaan bahasa tersebut dipilih karena terinspirasi dengan ideologi suporter Ultras Italia. Mereka meneriakkan yel-yel, bernyanyi, membuat koreografi, dan banyak kreativitas lainnya.
Awalnya, BCS dibentuk oleh lima komunitas suporter PSS Sleman pada 2010 dengan mengadopsi kultur tifosi atau suporter Italia. Istilah-istilah dunia suporter Italia juga begitu populer di kalangan BCS.
Seperti Vinci per noi, Bianco Verde, Ale, dan yang lainnya. Pada Februari 2017, BCS bahkan dinobatkan sebagai suporter ultras terbaik di Asia oleh sebuah situs digital pecinta sepakbola dunia.