3 Hal yang Kamu Ketahui Tentang Intermittent Fasting
Story

3 Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Intermittent Fasting

Intermittent fasting atau diet puasa saat ini sedang populer. Terlebih bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. Intermittent fasting adalah metode diet yang dilakukan dengan mengatur waktu konsumsi makanan selama kurun waktu tertentu.

Metode intermittent fasting banyak dilakukan oleh orang-orang karena tidak perlu mengurangi konsumsi makanan secara ekstrem. Pasalnya, intermittent fasting lebih berfokus pada pengaturan jadwal makan saja.

Bagi kamu yang sedang berjuang mengatasi obesitas atau hanya ingin sekadar menerapkan pola hidup sehat, maka dapat mencoba metode diet yang satu ini. Berikut 3 hal yang harus kamu ketahui tentang intermittent fasting.

1. Apa itu Intermittent Fasting?

Apa itu Intermittent Fasting

Apa itu Intermittent Fasting

Sebelum melakukannya, kamu perlu mengetahui tentang apa itu intermittent fasting secara lebih detail. Seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi, intermittent fasting adalah metode diet yang dilakukan dengan berpuasa dalam kurun waktu tertentu.

Ada jangka waktu puasa yang diterapkan dalam intermittent fasting. Biasanya, intermittent fasting dilakukan dalam kurun waktu 12 sampai dengan 40 jam. Diet puasa yang satu ini berbeda dengan puasa yang biasanya dilakukan di bulan Ramadhan.

BaACA JUGA:   5 Rekomendasi Tempat Gym Terbaik di Yogyakarta

Pasalnya, intermittent fasting membolehkan-mu untuk mengonsumsi makanan sehat dengan porsi normal setelah berpuasa dalam kurun waktu tertentu. Selain itu, kamu juga diperbolehkan untuk mengonsumsi air putih atau minuman bebas kalori lainnya.

2. Cara Melakukan Intermittent Fasting

Cara Melakukan Intermittent Fasting

Cara Melakukan Intermittent Fasting

Penting untukmu agar mengetahui bagaimana cara melakukan intermittent fasting. Mengutip dari siloamhospitals.com, ada beberapa cara untuk melakukan intermittent fasting, seperti daily time-restricted fasting (16/8 method), 5:2 fasting, alternate-day fasting, dan warrior diet.

Daily time-restricted fasting (16/8 method) merupakan metode intermittent fasting dengan mengonsumsi makanan dalam waktu delapan jam, dan dilanjutkan puasa selama 16 jam.

Sementara 5:2 fasting adalah metode dengan cara mengonsumsi makanan porsi normal selama lima hari, dan berpuasa atau membatasi konsumsi di bawah 500 kalori selama dua hari dalam satu minggu.

Adapun alternate-day fasting yang mengonsumsi makanan dengan porsi normal pada satu hari, kemudian berpuasa penuh atau mengurangi konsumsi di bawah 500 kalori pada hari berikutnya.

BaACA JUGA:   Segudang Pengalaman Thales Lira di Brasil, Bek Anyar PSS Sleman

Sedangkan warrior diet adalah intermittent fasting yang mengonsumsi buah dan sayur pada siang hari, kemudian dilanjutkan dengan mengonsumsi makanan porsi normal pada malam hari.

3. Manfaat Intermittent Fasting

Manfaat Intermittent Fasting

Manfaat Intermittent Fasting

Intermittent fasting memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Pertama, intermittent fasting efektif untuk menurunkan berat badan dan mengurangi konsentrasi lemak berlebih pada tubuh.

Hal tersebut dikarenakan puasa yang dilakukan dalam metode ini membuat tubuh mendapatkan asupan kalori lebih sedikit dari biasanya. Oleh karena itu, tubuh akan mengolah lemak cadangan menjadi energi sehingga berat badan bisa menurun.

Kedua, menurunkan risiko penyakit diabetes. Kegiatan berpuasa membantu hormon insulin untuk menjadi lebih sensitif terhadap kadar gula dalam darah agar diolah menjadi energi. Hasilnya, kadar gula dalam darah dapat lebih terkontrol.

Terakhir, intermittent fasting dapat menjaga kesehatan jantung. Berpuasa dalam kurun waktu tertentu diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol jahat yang menumpuk dalam tubuh. Hal tersebut membuat jantung dapat memompa darah secara optimal dan kesehatan tubuh pun akan terjaga dengan baik.